Padahakikatnya sikap empati ditunjukkan dalam bentuk perasaan “senasip dan sepenanggungan”. Dengan memiliki sikap empati, maka bukan sekadar toleransi yang ditunjukkan dalam kehidupan masyarakat majemuk ini, melainkan juga semangat kegotong-royongan atau kerja sama tanpa memandang perbedaan yang ada. Sikap empati bangsa
BAB 9 SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA 1. Sikap Toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupanmasyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sejak zaman Kerajaan Majapahit telah terpelihara cukup baik. Oleh karena itu, sikap toleransi tidak boleh pudar hanya karena perbedaan suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat istiadat atau golongan politik. Sebab bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika, kita tidak layak bersikap sukuisme, realism, chauvisme, primadialisme, atau anarkisme dalam kehidupan masyarakat. Sebab sikap dan perilaku seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya dan jati diri bangsa Indonesia yang bersifat kekluargaan, ramah tamah, tolong menolong dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus menempatkan diri sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian utuh dari bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu dikembangkan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh sikap demokratis, toleransi, empati, solidaritas, tolong menolong, dan kekeluargaan. Dengan demikian, kita akan dapat memlihara dan mewujudkan kehidupan masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya nasional. Sebagai makhluk Individu, manusia memiliki hak dan kewajiban asasi untuk mengembangkan kehidupannya secara mandiri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, manusia tidak dapat hidup secara sendiri-sendiri, melainkan memerlukan bantuan manusia lainnya. Keberadaan manusia hanya bermakna bila mampu hidup secara kolektif dalam persekutuan dengan individu-individu lain dimasyarakat. Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut a. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia. b. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa c. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu. d. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi. e. Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa f. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya. 2. Sikap positif dan krisis terhadap keberagaman budaya Selain dapat menimbulkan dampak negative berupa goncangan budaya dan ketimpangan buadaya, globalisasi berdampak positif, yaitu memperkaya khasanah budaya nasional Indonesia. Cukup banyak nilai-nilai budaya global yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Proses alih teknologi dan ilmu pengetahuan dari masyarakat Negara maju kepada masyarakat Indonesia pada era global dewasa ini tentu saja menguntungkan bagi kemajuan masyarakat Indonesia. Demikian pula masuknnya paham-paham baru dibidang politik, ekonomi, dan seni budaya, sepe rti paham demokrasi, prinsip efesiensi dan produktivitas dalam bidang industry atau ekonomi dan system persenjataan militer, semua itu bermanfaat dalam emajukan kehidupan masyarakat Indonesia. Demikian pula dengan sikap dan perilaku disiplin, keterbukaan, tertib dijalan raya, rapi dalam berbusana, mandiri dalam kehidupan, sikap menghargai waktu, sikap positif dalam olah raga, dan sejenisnya, semua itu diadopsi dari nilai-nilai budaya luar, terutama dari masyarakat Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Sikap dan perilaku hidup tertib dan disiplin tadi tertentu sja sangat berguna untuk membina moral dan mentalitas masyarakat Indonesia, yang cenderung bersikap santai dan malas. Selain itu, masuknya benda-benda budaya fisik, seperti barang-barang beteknologi canggih televise, antenna parabola, telepon genggam, internet, faksimil, mobil mewah, dan barang-barang mewah lainnya, semuanya sangat berguna bagi masyarakat Indonesia unutk ditiru dan dikembangkan dalam kehidupannya. Sekalipun banyak manfaat yang diperoleh dari masuknya nilai-nilai budaya global, tetap kita tetap peru waspada agar eksistensi jati diri bangsa Indonesia tetap terjaga. Sebagai masyarakat religious, tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya budaya secular dan materialis. Sebagai bangsa yang menjungjung tinggi semangat kekeluargaan, gotongroyong dan ramah tamah tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya buadaya anarkis dan indiviualis. Oleh karena itu, kita harus tetap memelihara eksistensi jati diri bangsa Indonesia. Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, sejalan dengan proses modernisasi masyarakat, tentu saja menimbulkan masalah-masalah sosial. Adapun masalah sosial yang timbul sebagai dampak negative globalisasidan modernsiasi yaitu sebagai berikut a. Semakin meningatnya arus urbanisasi dari desa ke kota, sehingga timbul kerawanan sosial berupa pengangguran, permukiman kumuh, kriminalitas, mobilitas gelandangan dan perminta-minta b. Terjadinya perubahan struktur sosial, dari masyarakat pertanian tradisional menjadi masyarakat industry modern yang cenderung bersifat feudal, kapitalis, secular, dan materialistis. c. Semakin memudahkan masuknya unsur-unsur budaya luar yang negative, sehingga mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat, seperti berkembangnya budaya alkoholisme, penyimpangan seksual, sikap hidup kebarat-baratan, penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya. d. Semakin tajamnya kesenjangan sosial antara golongan orang kaya dengan orang miskin, sehingga timbul kecemburuan sosial, menajamnya konflik rasial, memudarnya nilai-nilai budaya asli dan sebagainya. a. Gagasan yang perlu dikembangkan Sebagai warga negara yang baik kita wajib menjaga eksistensi jati diri bangsa. Jati diri bangsa Indonesia yang dikenal religius,ramah tamah,dan kekeluargaan jangan sampai memudar karena pengaruh-pengaruh global yang bersifat sekular,anarkis,individualitis,dan materialitis. oleh karena itu,kita perlu berupaya mengatasi memudarnya jati diri bangsa. Berikut ini gagasan atau pemikiran untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa akibat pengaruh globalisasi . 1 Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional perlu meningkatkan program pendidikan bela ini dalam pelaksanaannya dapat diintegrasikan ke dalam materi pelajaran,seperti kedalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,Ilmu pengetahuan sosial,Kewarganegaraan, ataupun Sosiologi . 2 Pemerintah melalui Departemen Pariwisata dan Kebudayaan memprogramkan upaya-upaya pemeliharaan dan pengembangan seni budaya daerah,antara lain melalui seminar,lomba karya tulis,pagelaran seni budaya,ataupun pameran kebudayaan. 3 Masyarakat melalui tokoh-tokohnya perlu brupaya melakukan pembinaan terhadap seni daerah masing-masing. 4 Dilingkungan sekolah,para guru perlu memprogramkan upaya pembinaan mentalitas generasi muda/para pelajar tentang pentingnya memelihara eksistensi jati diri bangsa. 5 Para pemuda hendaknya proaktif dalam memprogamkan upaya pembinaan terhadap generasi muda tentangpentingnya memelihara jati diri bangsa. 6 Setiap warga negara perlu menyadari akan pentingnya menjaga eksistensi jati diri bangsanya dengan selalu bersikap selektifdalam menerima pengaruh nilai-nilai global. b. Sikap kritis yang perlu di kembangkan Sikap kritis apa saja yang perlu dikembangkan untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa? Anda mungkin pernah bahkan sering mendengar istilah kritis Misalnya kita harus bersikap kritis dalam menghadapi kehidupan ini. Kritis berarti sikap yang tidak mudah menerima begitu saja sesuatu yang dikatakan oleh orang lain. Sikap kritisberarti perilaku yang selalu didasari oleh akal sehat. Pendapat atau tanggapan yang muncul dari orang yang kritis disebut kritik. Orang yang pekerjaannya mengkritik sesuatu hal atau pendapat pihak lain disebut kritikus. Orang yang kritis tidak akan menerima begitu saja pengaruh perubahan sosial yang perubahan yang terjadi akan selalu dipikirkannya . Apakah perubahan itu menguntungkan atau merugikan masyarakat ?Hal ini bukan berarti orang yang kritis menutup diri terhadap perubahan. Namun ia berusaha menganalisis perubahan apa saja yang mendatangkan manfaat bagi diri dan perubahan itu memberikan pengaruh negatif terhadap diri dan masyarakatnya maka ia segera menolak dengan contoh,anting merupakan perhiasan yang lazim dipakai oleh seorang akibat pengaruh budaya global,Banyak remaja pria yang memakai anting di telinga dan yang kritis tentu saja akan menilai perubahan perilaku memakai anting itu berpengaruh terhadap penampilannya atau tidak. Setelah mengamati bahwa memakai anting-anting hanya memberi kesan seram dan premanisme tanpa ada pengaruh positif,maka ia akan mengutuskan untuk tidak mengikuti perubahan gaya penampilan tersebut . Dalam lingkup yang lebih besar sikap kritis dapat ditunjukkan dengan cara memberi opini atau kritik terhadap kebijakan pemerintah atau tokoh masyarakat yang berkuasa .Misalnya,pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak BBM sebesar 100%.Hal itu berarti akan berpengaruh terhadap kenaikkan barang kebutuhan pokok shari-hari. Anggota masyarakat yang kritis tentu saja akan menolak atau meminta penjelasan terhadap pemerintah,mengapa harga BBM dinaikkan sebesar itu ? Kemampuan untuk bersikap kritis akan menghindarkan seseorang atau kelompok masyarakat dari pengaruh buruk perubahan sosial budaya yang terjadi .Sikap kritis akan mendorong terbentuknya perilaku yang mandiri dan intelek pada seseorang. Dengan,demikian ia tidak akan mudah dipengaruhi oleh orang lain. 1 Sikap kritis dalam mengatasi mundurnya jati diri bangsa dapat dilakukan sebagai berikut. 1 Menyadari secara kritis bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika. 2 Menyadari secara kritis bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat beranekaragam dalam suku bangsa dan budaya. 3 Menyadari bahwa kebudayaan itu cenderung berubah dan bertahan sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. 4 Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap pengaruh masuknya unsur-unsur budaya global. 5 Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap permasalahan yang timbul akibat perubahan sosial. 6 Ikut secara aktif dan kreatif dalam mengatasi persoalan sosial yang timbul akibat pengaruh perubahan sosial. c. positif yang perlu dikembangkanterbuka 1 Sikap terbuka Sebagai bangsa yang kritis,kita harus bersikap terbuka,terhadap perubahan yang semua pengaruh budaya global bersifat negatif tetapi banyak pula positifnya .Pengaruh perubahan positif kita dukung ,tetapi pengaruh negatifnya kita hindari .Oleh karena itu kita jangan bersikap apriori atau menaruh prasangka buruk terhadap hal-hal yang baru .Sikap terbuka ini diperlukan karena masuknya pengaruh budaya global sudah tidak dapat dihindari lagi. 1 Sikap antisipatif Perilaku kritis lainnya yang perlu kita kembangkan ialah sikap kita harus selalu tanggap dan peka terhadap perubahan yang terjadi. Kita harus mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Misalnya,pengaruh gelombang budaya global yang demikian besar,cepat,dan terus-menerus harus diantisipasi dampak positif dan negatifnya. Sifat antisipasi dapat dimulai dengan mengamati dan meneliti pengaruh perubahan yang terjadi. Hasil pengkajian ini kemudian di jadikan sebagai acuan atau pedoman dalam menentukan acuan atau pedoman. 2 Sikap selektif Sikap kritis lainnya yaitukita harus bersikap selektif dalam menerima pengaruh perubahan sosial. Sikap selektif in maksudnya memilih mana pengaruh yang baik danmana yang tidak baik. Untuk di seleksi artinya memilih pengaruh perubahan manakah yang paling meberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Pengaruh positif yang memberikan manfaat diambil,Sedangkan pengaruh negatif yang tidak memberikan manfaat dibuang jauh-jauh. Sebagai contoh, gaya berbusana yang rapih dan etos kerja yang tinggi dan trampil yang ditampilkan oleh asyarakat barat,perlu ditiru. Sebaliknya,kebiasaan mabuk atau minuman keras atau budaya seks bebasyang berasal daribudaya global jangan ditiru karena bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. 3 Sikap adaptif Sikap kritis lainnya dalam menghadapi perubahan sosial ialah bersikap adaptif. Sikap adaptif artinya sifat yang berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Proses seleksi memberikan keputusan apakah seseorang menerima atau menolak suatu pengaruh perubahan sosial. Apabila seseorang telah memutuskan untuk menerima pengaruh positif maka ia harus bersikap adaptif terhadap hal-hal baru tersebut, Misalnya ketika kita menerima masuknya teknologi komputer karena banyak manfaatnya maka kita harus berusaha mempelajari dan menguasai teknologi dan komunikasi tersebut secara baik. d. sikap negatif yang perlu dihindari 1 sikap tertutup dan curiga Sikap tertutup dan curiga pada masryarakat tradisional sering kali menghambat perubahan sosial . pada era global sekarang ini, sikap yang demikian harus sudah ditinggalkan . sebab sekarang ini proses perubahan tidak dapat dihindari lagi . apabila kita selalu bersikap tertututp dan curiga ,maka proses pembaharuan masyarakat tidak akan berjalan dengan lancar . pada masyarakat tertutup perubahan sosial dianggap sebagai sesuatu yang merusak integritas kebudayaannya . sebagian masyarakat masih menganggap bahwa unsur – unsur budaya global selalu negatif .oleh karena itu masyarakat akan menentang setiap usaha – usaha pembaharuan . sikap tertutup dan curiga merupakan salah satu ciri masyarakat pedesaan yang tradisional . apabila pembaharuan dipaksakan , maka akan terjadi pertentanga sosial . 2 sikap apatis Perilaku negatif lainnya yang harus didhindari dalam menghadapi perubahan sosial ialah sikap apatis . sikap apatis artinya sikap yang acuh tak acuh terhadap persoalan yang terjadi di dalam masyarakat yang kecewa . sebagai cintoh kelompok masyarakat yang kecewa terhadap pemerintah yang berkuasa akan melakukan aksi tertutup mata tertutup terhadap seluruh kebijakan pemerintah . segala perubahan yang dilakukan pemerintah tidak akan bermakna apa- apa dimata karena itu , mereka tidak menentukan sikap apa –apa menerima atau menolak terhadap pengaruh perubahan yang terjadi .pada masyarakat seperti itu ,proses perubahan sosial akan terhambat . 3 sikap tidak selektif Sikap tidak selektif adalah sikap tidak mampu memilah –milah dampak pengaruh perubahan sosial . pada orang – orang yang tidak bersikap selektif pengaruh apapun akan diterimanya tanpa diseleksi terlebih dahulu . sebagai akibatnya, mereka mudah sekali terbawa arus perubahan yang bersifat negatif . dalam berteman pun , kita harus selektif agar tidak terpengaruh oleh pergaulan bebas . para remaja umumnya bersikap tidak selektif dallam menerima pengaruh budaya global . 4 tidak mempunyai inisiatif Tidak mempunyai inisiatif berati tidak memiliki ide , gagasan atau prakarsa untuk berbuat sesuatu . segala sesuatunya ditentukan oleh orang lain . dalam menghadapi pengaruh perubahan sosial , orang yang tidak memiliki inisuati akan mudah diombang – ambing oleh pengaruh perubahan . misalnya perubahan gaya rambut dari waktu ke waktu selalu diikutu walaupun beldak memiliki ini tentu cocock untuk dirinya . sikap tidak inisiatif akan merugikan diri sendiri dan masyarakat nya . pada era global sekarang ini , sangat dibutuhkanorang – orang yang memiliki sikap ,kreatif dan inisiatif . B . MENJAGA DAN MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL Bagaimanakah sikap kita terhadap budaya lokal ? budaya lokal memiliki peran dan kedudukan oenting karena merupakan unsun- unsur pembentuk budaya nasional . karena itu kita perlu menjaga dan melestarikan budaya lokal agat tidak punah . 1. Pentingnua menjaga dan memelihara budaya lokal Sebelum melakukan tindakan pemeliharaan budaya lokal , yang utama ialah adanya kemauan untuk memlihara budaya lokal itu sendiri . adanya kemauan yang keras akan memberi semangat untuk mencari cara . pemeliharaan budaya lokal dapat dilakukan dengan berbagai cara , seperti melalui kongres bahasa daerah dan pergelaran seni budaya daerah . dengan mengambil analoogi pada kongres bahasa bali dan kongres bahasa jawa bahwa penyelamatan ,pemeliharaan dan penghormatan bahasa – bahas adaerah , terlebih dahulu pemilik dan penutur asli bahasa daerah itu sendiri perlu dibuar sadar bahwa bahasa daerah itu berfungsi sebagai a. Lambang kebanggan daerah dan masyarakat penuturnya b. Lambang identitas daerah dan masyarakat penuturnya c. Alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat d. Sarana pendukung budaya daerah dan budaya nasional Apabila pamilik dan penuturnya asli bahasa daerah menyadari bahwa begitu besar dan pentingnya fungsi bahasa daerah , perlu diupayakan peningkatan mutu pemakaian bahasa daerah , mancakup nupaya menungkatkan sikap , pengetahuan , dan keterampilan berbahasa daerah melalui jalur formal pendidikan dan pengajaran dusekolah dan jalur informal dengan memfungsikan bahasa daerah dalam kehidupan masyarakat sehari- hari . pembinaan sastra juga perlu di dahului dengan penanaman kesadaran kepada seluruh seluruh rakyat indonesia dan pemilik sastra daerah bahwa sastra daerah merupaka bukti suatu historis masyarakat daerah . sastra daerah sebagai salah satu bagian dari sastra indonesia berkedududkan sebagai wahana ekspresi budaya indonesia , yang didalamnya terekam pengalaman etika , estetika , moral , agama , dan sosial masyarakat daerah . dalam kedudukan sebagai wahana ekspresi budaya , sastra daerah memiliki fungsi sebagai perekam kebudayaan daerah dan pamaliharaan , pemupuk , dan penumbuh solidarits daerah. Apabila kesadaran terhada pentingnya sastra daerah timbul maka , pembinaan yang perlu dilakukan ialah peningkatan mutu apresiasi sastra daerah . upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui pendidikan , pengajaran , pemesyarakatan dan pemberdayaan sastra daerah , yaitu a. mengadakan pendididikan dan pengajaran bahasa dan sastra daerah tersendiri sebagai mata pelajaran dalam kurikulum bukan merupakan bagian kecil dari pendidikan dan pengajaran bahasa daerah . b. mangadakan guru – guru bahasa dan satra daerah yang bermutu c. atmosfer yang kondusif untuk mendukung penciptaan karya sastra yang bermutu d. memanfaatkan tokoh – tokoh sastra daerah yang masih kreatif dan produktif e. memberikan penghargaan yang wajar kepada sastrwan daerah dan mengadakan penerjemahan karya sastra daerah yang memiliki nilai universal dengan demikian ,penegmbangan bahasa dan sastra daerah merupaka upaya untuk maningkatkan mutu sastra daerah yang di dalamnya meliputi di alek dan tradisi lisan agarsastra daerah itu dapat dimanfaatkan sebagai media ekspresi pencarian dan pencerminan jati diri dalam membangun masyarkat daerah yang merupakan bagian dari masyarakat indonesia . kegiatan pengembangan meliiputi pengembangan penelitian dan penulisan . 2. manfaat menjaga dan melestarikan budaya lokal pemahaman identitas jati diri suatu bangsa dapat dilakukan secara mendalam berdasarkan perspektif bangsa itu sendiri . demikian pula halnya dengan pemahaman budaya lokal . pemahaman budaya lokal dapat dicapai kedalamannya apabila kit mampu melihatnya dari perspektif budaya likal itu sendiri. Dengan mengingatkan definisi budaya sebagai pola keyakinannya ,sikap , dan perilaku yang dipelajari oleh suatu bangsa kemudian diwariskan kepada generasi berikutnnya , maka keyakinan ,sikap dan perilaku seuatu etinis hendaknya dinyatakan dalam bahsa dan sastra daerah serta dipergunakan dalam interaksi antar anggota etnis itu sendiri banyak ungkapan yang mencerminkan keyakinan, sikap ,san perilaku suku –sukubudaya kita yang tidak dapat dinyattakan dalam bahasa indonesia tau bahasa asing . selain itu ,hasil pengalaman hidup dan pemikirann yang sudah berlangsung ber abad – abad , misalnya dalm hal seni dan budaya. UJI KOMPETENSI GANDA Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang x pada huruf a, b, c, d atau e ! 1. keanekaragaman masyarakat dan kebudayaan indonesia tercermin dalam semboyan . . . a. tut wuri handayani b. bhinneka tunggal ika c. kebudayaan nasional bangsa indonesia d. dasar negara bangsa indonesia 2. berikut iini nilai-nilai luhur budaya yang berfungsi mempersatukan masyarakat dan bangsa indonesia,kecuali . . . a. primordialisme b. gotong royong c. kekeluargaan d. tolong menolong e. toleransi 3. sikap yang tidak mudah menerima begiitu saja sesuatu yang dikemukakan oleh orang lain,disebut . . . a. kritis b. selekktif c. apatis d. adaptif e. antisipatif 4. sikap kritis akan mendorong terbentuknya perilaku . . . a. mandiri dan intelek b. masa bodoh acuh tak acuh c. Cermat dalam mengatasi situasi d. Tertutup dan kaku e. Berfikir Rasional 5. sikap terbuka terhadap perubahan sosial ditunjukan oleh sikap . . . a. Menerima pengaruh global yang positif b. Menolak pengaruh global yang negatif c. Memilih pengaruh global yang positif d. Rasional, Selektif, dan adaptif e. Jangan mudah terpengaruh 6. sikap rasional dalam menghadapi pengaruh yang baik,disebut . . . a. Kritis b. Selektif c. Antisipatif d. Adaptif e. Apatis 7. contoh sikap selektif dalam menghadapi perubahan sosial ialah . . . a. Menerima saja pengaruh budaya global b. Meniru gaya berbusana yang rapih c. Mengkaji budaya global yang masuk d. Mengganti mesin tik dengan komputer e. Membanggakan kemajuan bangsa lain 8. mengganti mesin dengan komputer adalah contoh sikap . . . a. Kritis b. Selektif c. Antisipatif d. Adaptatif e. Rasional 9. berikut ini ikap negatif dalam menghadapi perubahan sosial,kecuali . . . a. Tertutup b. Curiga c. Apatis d. Adaptatif e. Fanatik 10. penolakan masyarakat baduy terhadap moderenisasi merupakan contoh sikap . . . a. Tertutup b. Curiga c. Apatis d. Adaptatif e. Selektif II. URAIAN Jawablah peranyaan-pertanyaan di bawah ini secara singkat dan benar ! 1. Tunjukan dengan contoh sikap toleransi masyarakat terhadap keberagaman budaya ! 2. Tunjukan dengan sikap empati pemerintah terhadap keberagaman budaya ! 3. Apakah yang dimaksud sikap kritis dalam menghadapi keberagaman budaya ! 4. Mengapa kita harus bersikap kritis terhadap keberagaman budaya? 5. Apa manfaat sikap kritis terhadap keberagaman budaya ! 6. Sebutkan contoh sikap positif terhadap keberagaman budaya ! 7. Jelaskan cara menjaga dan memelihara budaya lokal ! 8. Jelaskan manfaat pembinaan budaya lokal ! 9. Tunjukan peran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal ! 10. Tunjukan perann pemerintah dalam membina dan memelihara budaya lokal !
- Щωч ша
- Θጿεዤиբухոኝ икл
- ዟθደէρуփ тግч икрէኹω ը
- Эψодр ሐ отаսиዐ
- ሼщ ልεвኦ иዓኬξωкևሠ
- Нтθ ужаዝеφած ሷвуቱ
Denganmemiliki sikap toleransi, menunjukkan luasnya pola pikir seseorang sekaligus menunjukkan pemahamannya mengenai kondisi alam semesta yang sangat beraneka ragam ini. Sikap toleransi merupakan landasan utama seseorang dalam membangun kehidupan yang penuh ketenangan di lingkungan masyarakat yang multikultural.
Berbicara tentang toleransi dan empati dalam hubungan keragaman dan perubahan kebudayaan, dihadapkan pada dua permasalahan Pertama, bagaimana membangun kembali semangat “saling percaya” dalam interaksi antarkomunitas atau kelompok sosial setelah berlangsungnya konflik-konflik komunal yang menggunakan sentimen suku bangsa atau etnis, agama, ras, politik, dan ekonomi di berbagai daerah. Kedua, bagaimana komunitas atau kelompok sosial dapat hidup berdampingan dengan diversitas budaya atau komunitas subkultur yang berbeda, seperti budaya kosmopolitarisme, globalisme, budaya popular, budaya etnik, dan budaya lokal yang dilahirkan oleh masyarakat multikukural. Permasalahan tersebut sangat relevan dengan semakin kuatnya penggunaan politik identitas dalam berbagai konflik komunal di masa transisi seperti terjadi dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Adapun di antara sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan diwujudkan dalam perilaku berikut ini. a. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya Seperti halnya pada masyarakat Indonesia, sikap saling percaya sebagai kekuatan mewujudkan komunitas humanistik atau komunitas warga civic community mengalami kemerosotan ketika kekuasan rezim Orde Baru mengatasnamakan keanekaragaman komunitas atau kelompok sosial yang membatasi kebebasan sipil dan kebebasan politik. Kekuasaan otoriter itu juga yang membangun yang kemudian disebut ideologi SARA. Dengan demikian, sesuatu bekerjanya pengendalian politik atas pluralisme menyebabkan kemampuan komunitas warga mewujudkan kehidupan yang demokratis melalui kesepakatan dan keseteraan secara politis, soltdaritas, kepercayaan truste, toleransi, serta struktur sosial yang kooperatif antarwarga, memudar digantikan oleh peran negara di seluruh sektor kehidupan. Upaya mengembalikan sikap saling percaya yang sempat goyah akibat pertikaian antarkelompok sosial, tidaklah mudah. b. Membangun Masyarakat Anti-SARA SARA adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan atas sentimen identitas yang menyangkut suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan. Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi, dan pelecehan yang didasarkan atas identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tindakan SARA. Tindakan ini mengebiri dan melecehkan kemerdekaan dan hak-hak asasi atau mendasar yang melekat pada diri manusia. SARA yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat digolongkan ke dalam tiga kategori berikut ini. Personal, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal yang termasuk kategori ini adalah tindakan dan pernyataan yang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan, dan menghina identitas seseorang atau golongan. Institusional, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh suatu institusi sosial, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau’ tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupun kebijakannya. Kultural, yaitu tindakan SARA yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau institusi sosial yang diwujudkan dalam bentuk penyebaran mitos, tradisi, dan ide-ide diskriminatif melalul struktur budaya adalah suatu tindakan sistematis untuk memerangi masalah SARA dalam berbagai bentuk, termasuk sistem dan kebijakan diskriminatif serta sentimen-sentimen SARA yang secara tidak sadar telah tertanam dalam diri setiap anggota masyarakat sejak usia kanak-kanak. Oleh karena itu, persoalan SARA sering melibatkan persoalan kekuatan ekonomi dan politik, yang suatu kelompok berhasil menguasai kekuatan ekonomi atau politik dan tidak bersedia mendistribusikan kepada kelompok lainnya. Gerakan moral Anti-SARA berupaya untuk mengikis ketimpanganketimpangan tersebut melalui suatu sistem yang mengoreksi dan mengakomodasi ketidakadilan sosial. Dalam implementasinya, gerakan moral Anti-SARA aktif menggalang partisipasi masyarakat untuk bersama-sama memerangi SARA. Penyakit sosial yang telah berusia berabad-abad ini akan terus merajalela jika tidak segera dihentikan. Walaupun penyebab timbulnya penyakit kronis ini bukan sepenuhnya kesalahan masyarakat saat ini, upaya penyembuhannya merupakan tang gung jawab seluruh komponen masyarakat. Masyarakat Anti-SARA adalah sekelompok manusia, baik terikat dalam sebuah institusi maupun sebagai publik, yang sikap dan perilakunya senantiasa dilandasi dengan penuh toleransi dan empati sosial yang tinggi dalam menyikapi setiap perbedaan identitas, seperti suku bangsa, agama, ras atau keturunan, dan golongan. Mereka selalu berupaya menyingkirkan segala hal yang berbau SARA, yang ditunjukkan dengan kemampuan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat Anti-SARA di Indonesia merupakan organisasi independen yang memperjuangkan terciptanya tatanan masyarakat yang menjunjung keadilan sosial dan persamaan hak bagi seluruh umat manusia tanpa mempedulikan latar dalam memperjuangkan aspirasinya, organisasi ini bersifat antikekerasan dan tidak mengenal batasan keanggotaan; terbuka untuk semua warga masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan. Sebagai institusi sosial yang bersifat nirlaba, kegiatan organisasi ini didanai oleh sumbangan masyarakat dan usaha-usaha lain yang tidak mengikat. Organisasi ini juga aktif membina kerja sama dengan berbagai institusi lainnya dalam mengembangkan dan menciptakan progam sena proyek serupa, dalam rangka membangun kerukunan SARA serta persamaan hak demi terwujudnya keharmonisan hidup bermasyarakat. Di antara tujuan didirikannya Masyarakat Anti-SARA Indonesia adalah sebagai berikut. Memerangi segala bentuk sikap dan perbuatan yang berbau SARA. Memberikan pendidikan dan penerangan kepada masyarakat tentang pentingnya sikap toleransi dan empati sosial terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan. Menggalang partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang anti-SARA. Mendorong terciptanya komunitas masyarakat yang hidup dalam keteraturan dan keseimbangan dalam keanekaragaman sosial budaya. Kebijakan Masyarakat Anti-SARA Indonesia yang dijadikan landasan dalam melaksanakan aktivitas organisasinya adalah sebagai berikut 1 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen untuk menciptakan komunitas sosial yang menghargai keaneka ragaman sosial budaya serta menghormati persamaan hak warganya. Hak untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif berdasarkan latar belakang suku bangsa agama, ras atau keturunan, dan golongan merupakan prinsip dasar yang tercantum dalam deklarasi hak asasi manusia. Hak dan kemerdekaan setiap manusia harus dijamin dalam implemen tasinya tanpa ada diskriminasi. Dalam konteks inilah, Masyarakat Anti-SARA Indonesia tidak toleran terhadap segala tindakan yang berbau SARA. 2 Masyarakat Anti-SARA Indonesia percaya bahwa perubahan hanya akan terjadi ketika menyadari bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama dan layak untuk dihormati, termasuk mereka yang memiliki pandangan yang sangat jauh berbeda dengan kita. Setiap orang harus tetap sadar agar terhindar dari sikap yang hanya menghargai homogenitas karena mereka serupa, sepaham, atau sealiran. Dengan memperlakukan setiap manusia dengan rasa hormat, akan tercipta perubahan. 3 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki komitmen antikekerasan, tidak saja dalam tindakan, tetapi juga dalam sikap, kata-kata, dan pemikiran. Orang-orang yang kental dengan sentimen SARA bukanlah orang yang harus dibenci. Mereka hanyalah orang-orang yang keliru menerima informasi dan gagap menyikapi keanekaragaman. Tugas utama kita yang ingin mengadakan perubahan adalah memberikan penjelasan dan informasi yang benar kepada mereka tanpa menggunakan kekerasan, kemarahan, dan Masyarakat Anti-SARA Indonesia mempunyai tugas untuk membuktikan kepada mereka yang selalu menganggap dirinya benar bahwa penilaian mereka keliru. Hal tersebut dilakukan dengan sabar dan penuh hormat agar mendapatkan peluang yang lebih baik untuk membantu mereka dalam menyadari semua sikap dan perbuatannya melalui penerangan dan penjelasan yang sistematis dan logis. Alasannya tidak ada seorang pun yang akan bereaksi positif jika dikatakan bahwa apa yang dipercayai dan dikerjakan mereka selama ini adalah keliru. Ini merupakan reaksi yang wajar jika mereka bersikap depensif dan terkadang bersikap agresif. Jika kita membalasnya dengan sikap agresif kita tidak akan mendapatkan apa-apa. 5 Masyarakat Anti-SARA Indonesia memiliki prosedur terapi yang didesain untuk menjamin kerahasiaan setiap pengaduan, juga akan mendapatkan simpati dan dukungan. Tidak akan ada tindakan hukum yang ditempuh, kecuali jika disetujui oleh yang bersangkutan dan semua proses dijamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, Masyarakat Anti-SARA Indonesia menerima setiap pengaduan yang mengalami perlakuan SARA atau diskriminasi. Dengan berbagai latar belakang tersebut, komunitas Masyarakat Anti-SARA Indonesia dibentuk untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Tidak akan pernah ada keadilan dan demokrasi dalam suatu masyarakat yang memberikan peluang timbulnya diskriminasi dan agitasi atas dasar keturunan, agama, kebangsaan, kesukuan, atau golongan. Semua ini kembali kepada moralitas dan kesadaran setiap individu untuk ikut terpanggil dan menyuarakan persamaan hak dan derajat manusia tanpa melihat latar belakang mereka. Tidaklah cukup sekadar tidak bersikap diskriminatif. Setiap orang harus bangkit dan berusaha mengikis habis penyakit sosial ini dari masyarakat kita.
10Questions Show answers. Question 1. SURVEY. 120 seconds. Q. Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara kita sebagai bangsa Indonesia harus mengemban kewajiban dan memahami benar amanat penderitaan rakyat dalam kerangka persatuan dan kesatuan. Beberapa waktu lalu terdapat kasus penghinaan lambang negara oleh artis ternama.
Siswabelum bisa menjelaskan keragaman budaya dan menyebutkan penyebaran suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Hidayati (2004) role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, dan nilai dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandang, dan cara berpikir orang lain
Civicculture (budaya kemasyarakatan) adalah perangkat ide yang diwujudkan dalam representasi budaya untuk membentuk identitas kewarganegaraan dan adaptasi psikososial. Civic culture diciptakan oleh Gabriel Almond dan Sidney Verba pada tahun 1963 untuk menjelaskan perilaku hubungan politik dan sosial yang diianggap penting bagi
PenelitianPPIM (2018) menunjukkan muatan kurikulum PAI, paham Islamisme guru, materi keagamaan di internet, dan kinerja pemerintah berkontribusi terhadap sikap dan perilaku intoleran di kalangan murid. Ia mengatakan, tulisan berjudul 'Pendidikan Agama Islam Yang Pluralistis: Basis Nilai dan Arah Pembangunan' menawarkan model PAI yang pluralistis.
zxxObeS. 446 26 0 5 55 135 196 234 368
tunjukan dengan sikap empati pemerintah terhadap keberagaman budaya