Batugerinda dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan basah. Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti air. Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat kemudian dituang dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC selama 2-3 hari. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan Teknik melukis adalah Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan untuk melukis. Teknis melukis dapat menggunakan beberapa cara, yaitu aquarel/transparan, plakat/menutup, spray/semprot, pointilis/titik-titik, dan tempera. Sementara bahan yang biasanya digunakan untuk melukis adalah cat minyak, cat Air, cat akrilik. Kreatifitas para pelukis dalam menggunakan bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu. Dengan menggunakan teknik dan bahan yang berbeda-beda tersebut ternyata menghasilkan lukisan yang bermacam jenis. Berikut ini beberapa Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan. 1. Lukisan Tempera Tempera adalah medium lukisan kekal cepat kering yang terdiri dari pigmen pewarna dicampur dengan medium pengikat larut air seperti bahan seperti kuning telur atau yang lain. Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa terutama pada zaman Renaisanse. Lukisan tempera dibuat di tembok dengan cara tembok yang sudah kering kemudian dilukis dengan cat dan bahan perekat, Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Beberapa hasil karya tempera antara lain sebagai berikut. Guido da Siena, Gereja San Regolo, Siena, Tempera dan emas pada panel, 1285-1295 Madonna and Child with saints polyptych, Duccio, Tempera dan emas pada kayu, 1311–1318 Madonna oleh Sassetta, Cortona, Tempera pada kayu, 1435 Sandro Botticelli, Tempera pada panel, 1490–1500 2. Lukisan Kaca Lukisan dibuat dengan menempelkan bagian kaca dengan bantuan timah, kuningan, atau tembaga. Kaca-kaca tesebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Lukisan kaca mencapai masa keemasan pada zaman renaisance sebagai hiasan pintu dan jendela bangunan besar seperti istana atau tempat ibadah. Di Indonesia sendiri teknik lukisan kaca awalnya berkembang sebagai sebuah seni industri rumahan di daerah Cirebon yang merupakan warisan yang dicontohkan oleh seniman asal Belanda. 3. Lukisan al Fresco Fresko berasal dari frasa Italia buon fresco yang berarti "selagi basah". Teknik lukisan ini diterapkan di dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat. Pigmen yang ditimpakan di atas plaster basah akan melekat sangat kuat sehingga hasil karya bisa dinikmati berpuluh tahun. Desain fresko biasanya dibuat pada bagian atas kertas yang kemudian dilubangi, ditempelkan ke atas plaster basah, dan ditaburi pigmen gelap yang kemudian membuat pola desain yang persis sama dengan rancangan semula. Lukisan harus dibuat secepat mungkin sebelum adonan plester mengering sehingga saat sebagian air diserap oleh dinding, pigmen yang ada juga ikut terserap dengan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dindinggereja. Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di Istana Vatican. 4. Lukisan al Secco Teknik yang digunakan hampir sama dengan teknik al fresco, hanya saja teknik al Secco dipakai pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo da Vinci berjudul The Last Super di gereja Santa Maria di kota Milan Italia Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan. 5. Mozaik Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda yang dapat digunakan untuk membuat mozaik antara lain kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu. Mozaik yang memakai potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia. Lukisan intersia adalah bentuk lukisan dekoratif yang menggambarkan karya seni ukiran kayu atau seni tradisional dari kayu yang dijadikan obyek lukisan. Lukisan intersia muncul pada Era Biedermeier, sekitar tahun 1815, masa-masa akhir Perang Napoleon, dan 1848 akhir masa Revolusi Eropa. 6. Lukisan Cat Minyak Plakat Cat minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen warnayang dicampurkan dengan medium yang terdiri dari minyak pengering. Minyak pengering yang biasa digunakan termasuk minyak biji rami, minyak biji popi, minyak walnut dan minyak minyak biasanya dikemas dalam bentuk tube dalam bentuk pasta berwadah timah sehingga mudah digunakan. Lukisan cat minyak menggunakan media kanvas, yaitu kain yang telah diberi cat dasar yang dicampur larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika dipakai melukis. Contoh lukisan cat minyak yang terkenal adalahWHISTLER'S MOTHER oleh James McNeil Whistler 7. Lukisan cat air Aquarel Teknik aquarel adalah teknik melukis dengan sapuan tipis sehingga hasilnya transparan. Media yang digunakan untuk bahan cat air adalah kertas, papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas. Kelebihan cat air adalah tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat melukis seperti ini disebut juga dengan teknik allaprima. namun meskipun transparan lukisan cat air bisa menghasilkan karya lukis yang muncul bercahaya karena pigmen yang ditetapkan dalam bentuk yang relatif murni. Slah satu contoh lukisan cat air adalah The Christmas Eve oleh Carl Larsson 1904-1905. Cat air terdiri dari empat bahan utama yaitu sebagai berikut. Pigmen , alami atau sintetis, mineral atau organik; Arabic gum sebagai pengikat untuk memegang pigmen dalam suspensi dan memperbaiki pigmen ke permukaan lukisan; Aditif seperti gliserin , empedu sapi , madu , pengawet untuk mengubah viskositas, bersembunyi, daya tahan atau warna campuran pigmen dan kendaraan, dan Pelarut, zat yang digunakan untuk mengencerkan atau mengencerkan cat untuk aplikasi dan yang menguap ketika cat mengeras atau mengering. 8. Lukisan Batik Batik Painting Batik merupakan lukisan di atas kain yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pakaian. Pada awalnya, batik hanya dikenal oleh kalangan Batik terdiri dari berbagai motif dan setiap motif merupakan simbol bagi pemakainya, seperti motif-motif parang dan kawung yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan. Pada perkembangannya, batik menyebar ke kalangan masyarakat umum. Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang akan membentuk titik atau garis bidang serta ruang sebelum menjadi sebuah gambar. Hasil akhirnya dicelupkan kedalam larutan pewarna. 9. Lukisan Acrylic Adalah lukisan dengan bahan acrylic yang menghasilkan warna cerah dan menyala. Cat acrylic adalah salah satu cat yang sering digunakan oleh para pelukis untuk berkarya dalam membuat lukisan. Acrylic terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen kemudian ditambahkan ke dalam emulsi polimer acrylic untuk mendapatkan berbagai warna cat yang berbeda. Lukisan dengan teknik ini biasanya digunakan untuk berbagai eksperimen pada media seperti sepatu, tas atau berbagai bahan lainnya. Kelebihan cat acrylic adalah fleksibilitasnya yang bisa digunakan untuk melukis dengan tehnik cat tebal opaque dan tehnik cat transparan seperti cat air/ water color, dan media yang digunakan pun bisa lebih beragam, antara lain canvas, kertas, papan kayu dan kain. Selain memiliki banyak aliran ternyata seni melukis juga memiliki beberapa teknik yang digunakan dalam melukis suatu objek. Para seniman lukis menggunakan teknik yang berbeda dalam menghasilkan sebuah karya. Teknik melukis juga kerapkali menjadi suatu ciri khas seorang pelukis. Untuk menghasilkan sebuah karya lukisan yang maksimal tentulah dibutuhkan teknik yang baik. Teknik melukis juga terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sudut pandang tinjauannya. Baca Juga Alat Dan Bahan Berkarya Seni Lukis Itu Konsep Dari Tema Seni Rupa Murni Pengertian Lukisan Dan Aliran Gaya Lukisan Demikian Artikel Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik Dan Bahan Yang Digunakan Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Fungsi Dan Simbol Karya Tari Dalam Kritik Tari Menganalisis Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Manajemen Dari Sebuah Pertunjukan Dalam Tari Pengertian Dari Sebuah Komposisi Dalam Tari Unsur Dan Obyek Karya Seni Rupa
Selainitu berdasarkan pengamatan saya anak - anak kelompok A PAUD I’jazul Athfal sebagian besar memiliki ketrampilan yang rendah untuk dapat melukis dengan teknik semprot. Dari 11 anak hanya 3 anak (27,28%) yang dapat menyemprotkan pewarna dengan rapih dan sesuai sasaran. Sedangkan 8 anak (72,72%) belum dapat menyemprotkan pewarna dengan baik.
AdaHobi, Teknik Melukis – Melukis adalah kegiatan menggambar dua dimensi atau tiga dimensi di atas media cetak. Media yang digunakan pun sangat beragam mulai dari kertas A3, A4, kanvas, hingga software canggih. Kamu tidak bisa asal menggambar. Ada beberapa jenis teknik lukis dan tata caranya. Yuk, cari tahu macam macam teknik melukis yang penting untuk pemula sekalipun. Saatnya temukan teknik melukis yang paling tepat untukmu. Persiapan Sebelum Belajar Melukis! Kamu bisa memulai persiapan melukis paling dasar mulai dari sekarang. Yuk, mulai siapkan beberapa hal berikut ini. Menyesuaikan dana untuk membeli cat air dan kertas yang berkualitas. Memilih jenis kertas sesuai keinginan atau jenis kertas aquarel yang lebih bagus dari segi kualitas. Siapkan anggaran untuk membeli kuas dengan merek tertentu. Jika perlu siapkan waktu dan biaya untuk mengikuti les melukis Bergabung dengan komunitas satu hobi agar semangat belajarmu terus terjaga Siapkan diri untuk terus belajar dan melukis secara berkala. Macam-macam Teknik Melukis Dari waktu ke waktu, seni lukis juga mengalami perkembangan. Muncul inovasi baru terkait teknik yang digunakan. Setiap teknik lukis yang dipakai menghasilkan karya yang berbeda. Nah, berikut ini teknik melukis yang wajib diketahui para pelukis pemula atau profesional sekalipun. 1. Teknik Aquarel Teknik aquarel adalah salah satu teknik dalam melukis yang menggunakan cat air. Namun, sapuan warnanya sangat tipis dan ringan. Untuk mengakalinya, kamu bisa membuat campuran cat air sedikit encer. Jangan kaget kalau hasil lukisannya agak transparan. Kamu pun harus memperhatikan hal-hal berikut. Agar hasil lukisan bisa terlihat berkualitas Jika ingin menggunakan alat dan media berkualitas, pilih kertas aquarel/kanvas, pensil 2B, cat air, kuas, palet, kain untuk lap dan air secukupnya. Buatlah sketsa gambar dengan arsiran yang tipis. Basahi kertas/kanvas dengan air sedikit saja. Ini supaya efek warna lukisan bisa terlihat dengan lebih jelas. Warnai gambar secara perlahan sesuai skesta yang sudah jadi. Untuk memudahkan, sapukan kuas satu arah, agar mendapatkan warna yang rapi dan merata. Terakhir, jemurlah lukisan di bawah terik matahari atau mengangin-anginkannya. Cara ini disebut drying atau pengeringan. 2. Teknik Plakat Teknik plakat adalah teknik dalam melukis yang umumnya menggunakan cat air atau cat minyak. Namun ada beberapa pelukis yang menggunakan cat akrilik saat menerapkan teknik yang satu ini. Plakat merupakan teknik menyapukan kuas pada gambar pun sangat tebal. Tujuannya, agar lukisan bisa penuh warna. Rata-rata hasil lukisannya sangat mengesankan dan nilai jualnya sangat tinggi. Teknik ini juga mempunyai beberapa karakteristik khusus. Diantaranya yakni warnanya dan hasil lukisan terlihat tebal. Hasil sapuan warnanya juga tergolong memenuhi media. Ada berbagai paduan warna yang umum digunakan. Setidaknya teknik ini punya tiga warna dasar saat melukis, yakni kuning, merah, dan biru. 3. Teknik Spray Teknik melukis di media dinding disebut teknik spray atau graffiti. Hasil lukisannya pun sangat visual. Namun, para pelukis lebih sering mengaplikasikannya pada part kendaraan, kasing ponsel dan lainnya. Biasanya teknik spray menggunakan media kertas duplex atau art paper. Kamu juga harus menggunakan pisau palet, cetakan bulat, kertas koran, atau yang lainnya. Sayangnya teknik yang satu ini masih jarang ditemui di sembarang tempat. Dalam artian masih belum sepopuler teknik lukis lainnya. Penyemprotan cat ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah lukisan yang terkesan lebih halus. Dan tentu saja untuk penampakan visualnya terlihat lebih nyata dalam. Itulah mengapa teknik lukis ini umum dipakai untuk untuk melukis sebuah graffiti di tembok-tembok jalanan. Beberapa seniman juga melukis dengan teknik spray sebuah gedung atau rumah yang tidak terpakai lagi. 4. Teknik Pointilis Teknik melukis pointilis identik dengan teknik melukis titik kecil dalam jumlah banyak untuk membentuk objek tertentu. Titik-titik tersebut akan saling terhubung dengan cara memanipulasi ketidaksensitifan pada seseorang. Secara sekilas, tentu kamu tidak akan mengenali rangkaian titik tersebut. Nah, memang teknik ini akan memberikan tipuan visual dengan memberikan kesan pada suatu bidang atau warna yang baru. Untuk penggunaan warnanya biasanya terdiri dari warna hitam dan putih saja. Adanya jarak antara titik dan bidangnya inilah yang seolah memunculkan halusinasi gradasi warna. Ciri-ciri lukisan yang menggunakan teknik pointilis umumnya menggunakan dua warna, namun tidak memungkiri ada juga yang menerapkan beragam warna cerah di dalamnya. Jika lukisan dilihat dari jarak yang sangat dekat maka baru terlihat deretan titik-titik kecil dengan warna tertentu. Seniman bisa melakukan kombinasi warna melalui pada setiap titik-titik warna primer lukisan. Penggunaan beragam warna ini nantinya akan memicu ilusi yang lebih nyata dari rangkaian warna yang dipakai. Penggunaan deretan titik warna primer akan menghasilkan warna yang lebih cerah. Ini lebih baik dibandingkan menggunakan teknik palet yang mencampurkan beragam warna untuk mendapatkan warna baru. 5. Teknik Tempera Teknik melukis pada media tembok disebut sebagai teknik Tempera. Seperti namanya, tentu saja media atau bidang yang digunakan adalah tembok. Namun, kamu juga bisa mengaplikasikan teknik ini untuk melukis di kanvas, ya? Nah, tips untuk mendapatkan bahan perekat, kamu bisa mencampurkan kuning telur ke dalam cat. Teknik Tempera sempat jaya di Eropa antara tahun 1200 hingga 1500-an. Tepatnya saat teknik lukis ini dikenalkan oleh Duccio dan Simone Martini. Dimana keduanya merupakan tokoh seniman lukis dari Italia. Teknik ini berasal dari bahasa latin tempere artinya campuran cat. Pada masanya, teknik ini menggunakan bahan-bahan kuning telur utuh, jus tanaman, minyak, lem air, polimer. Alhasil, lukisan ini mempunyai tekstur serta teknik yang baik, tipis, glasir, dan tebal pucat. 6. Teknik Kering Teknik kering adalah salah satu teknik melukis yang menggunakan sketsa, aksen garis, dan memberi warna sesuai media kering. Kamu bisa menggambar ilustrasi sesuai dengan keinginan. Teknik ini tidak perlu menggunakan minyak cat. Hal ini karena kuas harus dalam keadaan benar-benar kering. Teknik ini bisa menghasilkan lukisan naturalism, realism, dan surelism. Jadi, gunakan cat yang baru keluar dari tube/botol. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya kamu bisa menumpuk warna lainnya untuk menghapus warna lama. Kamu lebih mudah mengatur, membentuk detail objek, kesan ruang, volume. 7. Teknik Basah Teknik basah adalah teknik melukis dengan cat minyak, cat air, atau tinta. Medianya pun harus basah dengan cat air, cat minyak, atau tinta. Lalu menggambar ilustrasi/sketsa pada kertas/kanvas. Hasil ilustrasi/sketsa diberikan warna dengan media gambar yang basah. Namun, kamu harus mengetahui cara melukis dengan teknik basah secara detail agar hasilnya sesuai harapan, ya? Kelebihan teknik ini terbilang mampu menghemat cat minyak. Kamu bisa memanfaatkan kembali sisa cat minyak yang masih menempel di bagian palet. Hasil lukisan dengan teknik ini bisa terkesan lebih bersih dan jelas. Selain itu, proses blok warna lukisan bisa diselesaikan dengan lebih cepat 8. Teknik Campuran Apakah kamu bertanya-tanya, bisakah memadukan dua teknik melukis sebelumnya? Yakni teknik melukis basah dan teknik melukis kering. Jawabannya tentu saja bisa. Ini dinamakan sebagai teknik campuran. Dimana dalam prosesnya akan menggabungkan teknik basah dan teknik kering sekaligus. Tujuan utama dari menggunakan teknik ini yakni supaya hasil lukisan bisa lebih sempurna dibandingkan hanya menggunakan salah satu teknik melukis saja. Untuk tahapannya, kamu perlu melukis menggunakan teknik kering terlebih dahulu. Nah, setelah proses lukis kering selesai, kamu bisa menumpuk lukisan dengan teknik basah. Caranya yakni dengan melakukan blok warna pada bagian tertentu. Misalnya saja dengan menambahkan intensitas minyak cat agar hasilnya lebih bagus. Pastikan kamu menimpa lukisannya dengan hati-hati, ya? Apapun Teknik yang Dipakai, Perhatikan 4 Hal Berikut Manfaat melukis salah satunya yakni mengekspresikan perasaan si pelukis. Ketika selesai melukis, perasaan dan pikiran menjadi lega kembali. Apalagi kegiatan ini bisa mengurangi rasa stress dari rutinitas sehari-hari. Namun, hasil lukisan yang sudah mahir tentu karya yang dihasilkan bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Apalagi, jika kegiatan seni yang satu ini bisa ditekuni dengan serius alias tidak asal-asalan. Nah untuk bisa menjelma menjadi penulis mahir, tentu saja ada beberapa tips mendasar yang perlu kamu pahami. Menurut Ratinah dalam buku Teknik Menggambar Benda dan Melukis’, setidaknya terdapat empat hal dasar yang perlu diperhatikan. Berikut ini ulasan selengkapnya Keseimbangan Keseimbangan, artinya bidang lukisan harus simetris dan asimetris atau tidak sama. Namun, setiap lukisan yang dihasilkan harus tetap seimbang dari segi visualnya. Proporsi Lukisan Proporsi lukisan yaitu antara objek asli dengan gambar/hasil lukisan perbandingannya harus sama. Contoh, rumah nggak bisa dilukis lebih kecil dibanding pohon atau objek yang lebih kecil. Irama atau Ritme Lukisan Irama atau ritme lukisan yaitu gambar lukisan harus terkesan hidup dan menarik. Baik dari sisi garis, warna atau bentuk gambar. Komposisi dalam Lukisan Komposisi dalam lukisan artinya perpaduan warna, posisi bentuk gambar, harus selaras. Agar gambar terlihat harmonis, enak dipandang, dan humanis. Apa Teknik Melukis yang Terbaik? Sebenarnya, semua teknik melukis merupakan teknik terbaik di tangan yang tepat. Semua bergantung pada selera pelukis ingin menggunakan teknik yang mana. Dalam buku Pita Maha yakni Gerakan Seni Lukis Bali’ karya Wayan Kun Adnyana, teknik yang berbeda tentunya akan menghasilkan karya yang berbeda pula. Selain beberapa teknik di atas, sekarang ini para pelukis/seniman lebih tertarik menggunakan teknik digital. Artinya, semua gambar dihasilkan dari software komputer. Apalagi teknik digital ada dua macam, lho. Pertama, gambar bitmap dan gambar vektor. Gambar bitmap adalah sekumpulan titik yang memiliki nama lain pixel. Gambar vektor adalah garis. Kurva, dan bidang yang membentuk suatu gambar/ilustrasi. Apapun teknik yang dipilih, kuasai dengan sungguh – sungguh agar hasilnya lebih maksimal, ya? b teknik melukis c. teknik semprot d. teknik lukis e. teknik cetak Jawab: a. teknik membentuk garis geometris; Buffer di mana kanvas dihidupkan kembali disebut a. gawangan b. spanram c. sagang d. jarak e. sikat Jawab: c. sagang; Menggambar manusia, bunga dan vas bunga menggunakan teknik a. basah b. pencahayaan c. penyemprotan d. gosok Teknik Melukis – Kurang lebih melukis hampir sama dengan menggambar. Seperti hal nya menggambar, dalam melukis juga terdapat beberapa teknik yang wajib Anda Perhatikan. Teknis melukis terbagi menjadi berbagai jenis. Dengan adanya teknik-teknik tersebut tentu akan semakin mempermudah Anda dalam membuat sebuah lukisan. Nah, berikut di bawah ini merupakan artikel yang akan mengulas tentang teknik melukis yang wajib Anda ketahui. Pengertian Teknik MelukisTeknik Dasar MelukisTeknik Teknik Melukis Yang Harus DiketahuiTeknik Seni Lukis Secara Garis Besar Pengertian Teknik Melukis Sumber gambar Melukis merupakan suatu kegiatan dengan membuat sebuah gambar. Pensil atau kuas menjadi alat tulis yang digunakan pada sebuah media seperti kuas dan canvas. Teknik melukis merupakan sebuah cara yang dapat digunakan agar dapat memperoleh gambar yang bagus dan indah. Hasil lukisan yang sempurna maka akan bisa menjadikannya sebuah lukisan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Teknik Dasar Melukis Berikut ini merupakan teknik dasar dalam melukis yang perlu Anda ketahui 1. Blocking-In Blocking-In merupakan teknik dasar yang digunakan dalam berbagai jenis genre seni lukis. Teknik yang satu ini dilakukan dengan memulai langkah sederhana seperti penyelesaian sketsa, pembuatan garis bantu dan seterusnya. Lanjut setelah itu dengan menggunakan kuas untuk cat tipis, yang dijadikan sebagai panduan dalam penyelesaian lebih detail. Pada intinya, teknik melukis ini membuat karya dengan perlahan yang harus dipenuhi oleh rasa sabar si pelukis, serta sangat cocok bagi seorang pemula yang ingin mempelajari seni lukis mulai dari dasar. 2. Drawing To Painting Sumber gambar ā€œDrawing To Paintingā€, sesuai dengan namanya yakni dengan menggambar terlebih dahulu baru kemudian mengerjakan proses pengecatan. Seniman akan menggambar pola sketsa objek menggunakan pensil pada permukaan kanvas terlebih dahulu, sebelum penerapan teknik melukis yang satu ini. 3. Underpainting Sumber gambar Underpainting menjadi salah satu teknik melukis yang dimulai dengan monokrom, yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknik Glazing. Diakhiri dengan teknik Scumbling di bagian minyak, khususnya pada tahap finishing. Pada umumnya teknik ini biasa dengan menggunakan cat minyak, akan tetapi ada juga sebagian seniman yang menggunakan cat akrilik. 4. Alla Prima Teknik Alla Prima atau yang juga dikenal orang dengan nama wet on wet ini merupakan teknik yang menggunakan cat minyak secara terus-menerus selama keadaan cat masih basah. Dalam penerapannya, teknik yang satu ini seringkali menggunakan bending dan scumbling. Teknik Teknik Melukis Yang Harus Diketahui Secara garis besar teknik seni lukis terbagi menjadi beberapa macam, mulai dari teknik dasar penggunaan alat, manajemen media serta kerangka teknik demi mempermudah proses melukis. Berikut dibawah ini merupakan ulasan dari teknik melukis yang wajib Anda ketahui. 1. Lining Teknik melukis yang pertama ialah Lining, yaitu proses pembuatan garis panjang horizontal atau vertikal pada media yang digunakan, melalui cat dan bantuan kuas Linear atau Round. Dalam sketsa, praktek pembuatan garis memanjang lurus ini merupakan bagian dari langkah awal. Meski sepertinya sepele, namun Teknik Lining ini cukup sulit untuk dilakukan, bahkan bagi seorang seniman senior sekalipun. Seni lukis bukan hanya sebatas garis, namun penggunaan garis tetap menjadi hal penting untuk mencapai detail kecil tertentu dan juga dibantu menggunakan alat tertentu juga. 2. Filling Melukis bukan sekedar menggambar menggunakan pensil dan pulpen saja, akan tetapi lebih kepada pendalamannya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu karya yang spektakuler. Diartikan dalam istilah Teknik Filling adalah ā€œMengukir / Mengisiā€ cat pada suatu bidang dengan menggunakan bantuan kuas. Pada saat menggambar kita akan melakukan suatu istilah berupa Arsiran’, berbeda halnya dalam melukis. Untuk langkah ini, seniman akan mengisi objek dengan memoles lukisan dengan cat yang disapukan oleh kuas. Antara kuas basah dan kering yang digunakan akan sangat menentukan hasil dari teknik ini. Anda juga harus memperhatikan teknik dalam penyapuan kuas, karena besar-kecilnya tekanan yang diterima akan sangat berpengaruh pada kertas / kanvas, serta ketebalan cat pada kuas juga. Sapukan kuas dengan menyikat secara perlahan, bukan digosok seperti pada penggunaan pensil / pulpen. Berikut ini merupakan panduan untuk penggunaan kuas basah dan kering a. Kuas Basah Penggunaan kuas basah yakni dengan mencampurkan cat dengan pengencer seperti tiner, minyak tanah atau solar, namun tetap sesuai dengan ala kadarnya. Dengan menggunakan cat seperti ini maka akan lebih cepat menutupi bagian-bagian objek lukisan pada permukaan canvas. Anda perlu memperhatikan seberapa banyak cat yang diserap oleh kuas. b. Kuas Kering Sedikit berbeda dengan penggunaan kuas kering, maka penggunaan kuas kering adalah dengan cat yang tidak mencampurkan pengencer, yakni cat murni. Pada umumnya kuas kering akan digunakan pada saat tahap akhir finishing berperan untuk menutupi bagian-bagian buram yang dihasilkan dari kuas basah di tahap awal, karena biasanya sudah mengering dan juga sedikit buram. Sama halnya dengan teknik mengecat pada umumnya yang sering dilakukan pada tembok atau dinding, penerapan kuas kering setelah dioles dengan cat, terlebih dahulu Anda perlu mengoleskan pada palet agar ketebalan yang dihisap oleh kuas bisa berkurang. Karena pada dasarnya, penggunaan kuas kering hanya memerlukan sedikit cat karena sifatnya mengcover’. 3. Cross-Hatching Teknik melukis yang selanjutnya adalah Cross-Hatching, yakni penggunaan kuas dengan melakukan gerakan membentuk huruf X atau lebih mirip dengan karakter ā€œ&ā€. Yang intinya, teknik ini tidak terlalu mengutamakan bentuk, melainkan simbol. Tak lain tujuannya adalah agar dapat membentuk impresi subjek yang cepat pada lukisan. Banyak orang menganggap sepele dan tidak terlalu penting, akan tetapi teknik ini bisa menciptakan hasil lukisan yang lebih terkesan realistis. Basuki Abdullah merupakan contohnya, seniman besar Indonesia yang menerapkan teknik ini dalam menggambar awan, sehingga hasilnya terlihat lebih asli. Teknik ini menggunakan kuas basah dilengkapi dengan kemampuan seniman yang mumpuni. 4. Blending Blending merupakan teknik melukis dengan menggabungkan beberapa warna sekaligus ke atas permukaan kanvas, dengan tujuan agar dapat memperoleh efek radiasi dan biasanya juga digunakan untuk keperluan highlight juga shading. 5. Smudging Jika diartikan ke dalam terjemahan Bahasa Indonesia, maka Smudging akan bermakna Noda’. Sesuai dengan namanya, Teknik Smudging ini merupakan proses penghapusan tepian cat pada lukisan pada dengan memanfaatkan fungsi jari tangan, pada saat cat masih basah. Kurang lebih singkatnya teknik ini juga disebut dengan perapian setelah mengecat. 6. Masking Seringkali Teknik Masking ini juga disebut dengan Teknik Stensil. Masking adalah teknik melukis dengan cara menempelkan Masking Tape bisa juga Selotip pada permukaan media lukis, agar cat yang disapukan hanya menutupi bagian-bagian yang ada di dalam Stensil saja dan agar tidak menyentuh bagian lain. Teknik Masking ini sangat cocok diterapkan, karena kecil kemungkinan cat akan meluber pada area lain, jadi Anda tidak perlu lagi untuk merapikan bagian tepi lukisan dengan jari tangan. Umumnya, kuas yang digunakan pada teknik ini yaitu kuas mop atau kuas stensil yang mirip seperti kuas blush-on. Kuas tersebutlah yang nantinya akan digunakan untuk memberi tekanan pada cat ke bagian tepi selotip, sehingga warna cat menjadi rata. Namun ingat! Anda harus tetap melakukannya dengan hati-hati. Khusus pada bagian yang terfokus harus menggunakan tepian yang tajam, bagian blurnya juga harus dibuat halus. Kombinasi antara tepian yang tajam dan halus akan menghasilkan sebuah karya lukis yang semakin dinamis dan realistis. 7. Tepian Hard & Soft Edge Menyisakan sebagian dari tepian objek agar tampak lembut atau tajam merupakan suatu teknik vital yang perlu untuk diperhatikan, demi menciptakan lukisan yang sempurna. Biasanya, bagian dari objek yang gelap dan berbayang shading perlu tepian yang halus. Bagian highlight perlu tepian yang tajam. Khusus bagian fotografi harus focus menggunakan tepian tajam, kemudian bagian blurnya dibuat halus. Perpaduan antara tepian yang halus dan tajam diseluruh bagian objek adalah salah satu kesalahan pelukis pemula yang seringkali terjadi. Alangkah baiknya, jika tepian yang terlalu halus diseluruh permukaan objek ialah kesalahan yang biasa terjadi pada penggunaan media digital. 8. Glazing Glazing merupakan salah satu teknik dalam melukis dan mewarnai lukisan sebelumnya menggunakan cat yang lebih tipis juga terlihat transparan, hal ini ditujukan agar dapat menyatukan semua warna dasar yang sudah dilapisi. Teknik yang satu ini biasanya digunakan sebagai kerangka teknik lukis underpainting. Ditilik dari sisi lain, teknik Glazing juga dapat diimplementasikan terhadap lukisan yang memiliki daya kontras tinggi. Namun Anda juga harus tetap memperhatikan, bahwa Glazing ini akan meminimalisir tone terang pada bagian highlight, jadi pada bagian tersebut diperlukan tambahan cat. 9. Scumbling Scumbling merupakan teknik dengan penggunaan kuas yang berfungsi sebagai penutup tekstur kanvas pada bagian yang menonjol. Adapun caranya adalah dengan memberikan sedikit cat pada kuas yang kering, baru setelah itu diusapkan pada bagian yang dituju. Alangkah baiknya jika pengolesannya dilakukan secara melayang, agar tidak semua bagian tekstur yang kena. 10. Impasto Untuk teknik melukis yang berikutnya ada teknik Impasto, dimana teknik lukis yang satu ini menggunakan cata dengan warna pekat agar dapat menghasilkan 3 dimensi atau marka kuas yang kontras. Pada saat awal kemunculannya, teknik ini biasanya dilakukan setelah tahap underpainting selesai. 11. Sgraffito Sgraffito merupakan sebuah teknik dalam melukis yang dalam penerapannya dengan menutupi seluruh permukaan yang terang menggunakan cat gelap, lalu setelah itu dikorek lagi menggunakan bagian pangkal kuas, bisa juga dengan menggunakan pisau lukis. Tujuan dari hal ini agar dapat menghadirkan kembali bagian terang yang sudah tertutupi sebelumnya. Pada umumnya, teknik ini digunakan saat pen-detail highlight rambut yang sulit dijangkau untuk jenis kuas apapun. 12. Dabbing Dabbing merupakan salah satu teknik lukis yang menggunakan marka kuas dengan pemberian cat dengan cara sedikit demi sedikit pada lukisan yang sedang dibuat susunan marka. Contoh, marka 1 berwarna merah sedangkan marka 2 berwarna kuning. Apabila dibuat dalam jumlah yang banyak, maka akan menghasilkan warna seperti warna orange. 13. Washing Biasanya teknik Washing ini digunakan saat menulis pada media kertas, penerapannya dengan menggunakan cat air yang jumlah kandungan pengencernya lebih banyak dibandingkan cat itu sendiri, sehingga menampilkan kesan yang tampak lebih transparan. Namu, teknik Washing ini kurang cocok jika diaplikasikan pada saat melukis dengan menggunakan media akrilik, karena akan berdampak dengan berkurangnya daya rekat. Tidak hanya itu, teknik ini akan meninggalkan warna lebih pekat pada bagian tepian watercolor. 14. Splatter Splatter merupakan teknik yang dilakukan dengan mencipratkan cat pada permukaan lukisan yang dibuat dengan canvas. Umumnya, teknik yang satu ini digunakan untuk lukisan abstrak. Agar hasil dari penggunaannya lebih maksimal, biasanya seniman akan menggunakan sikat gigi bekas yang dijadikan sebagai alat untuk menggunakannya. 15. Dripping Dripping merupakan teknik melukis yang dilakukan dengan cara meneteskan cat langsung pada media lukis. Hasil yang diciptakan dari proses penetesan tersebut akan bergantung dengan ketinggian tempat penetasan. Khusus pada media kanvas, langsung bisa diteteskan agar dapat menciptakan efek seperti air mata. Ada hal yang potensinya akan sangat berpengaruh pada hasil dari teknik Dripping ini yaitu, tingkat kekentalan cat. Maka dari itu, sebaiknya pahami terlebih dahulu komponen-komponen yang ada sebelum menggunakan teknik ini. Teknik Seni Lukis Secara Garis Besar Sumber gambar Dari setiap seniman memang diwajibkan untuk memahami istilah, cara kerja, juga manfaat yang diberikan oleh penerapan teknik melukis ini, demi menghasilkan lukisan yang maksimal. Begitu juga, setiap seniman pasti memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri dalam pola dan gaya yang ia lukis, termasuk juga teknik yang dipakai. Nah, di bawah ini merupakan beberapa teknik dalam seni lukis secara umum 1. Teknik Aquarel Untuk yang pertama ada teknik Aquarel. Yang mana teknik ini dilakukan dengan memakai cat air dan kuas, lanjut dengan disapukan secara perlahan sehingga terlihat transparan. Teknik ini dapat mengkombinasikan berbagai macam warna sesuai dengan kehendak seniman. Teknik aquarel merupakan salah satu teknik melukis yang cukup mudah dipraktekan. Mengapa demikian? Yuk, simak artikel selengkapnya tentang teknik aquarel ini. 2. Teknik Plakat Selanjutnya ada teknik Plakat. Teknik ini dilakukan dengan cara mengoleskannya secara tebal, sehingga dapat menghasilkan warna yang padat dan tebal. Umumnya, teknik Plakat ini memakai cat poster, cat akrilik, ataupun cat minyak. Mayoritas yang menggunakan teknik ini adalah maestro yang profesional. Jika Anda masih kurang jelas? Anda bisa baca artikel selengkapnya tentang teknik plakat ini. 3. Teknik Spray Umumnya, teknik yang satu ini menggunakan cat berbahan cair, dengan memanfaatkan alat yang bernama Sprayer. `Banyak dari para seniman senior yang sering menerapkan teknik ini untuk menciptakan hasil karya reklame visual. 4. Teknik Pointilis Sesuai dengan namanya, teknik yang berikutnya ini dijalankan dengan cara membuat unsur titik-titik pada media lukis dengan menggunakan kuas. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi agar dapat menyelesaikan sebuah objek lukisan dengan baik. Jika Anda penasaran dengan teknik pointilis secara lengkapnya, mulai dari pengertian sampai contohnya. Mari baca artikel teknik pointilis ini. 5. Teknik Tempera Penerapan teknik ini diaplikasikan pada dinding atau tembok, terutama pada saat dinding dan tembok masih dalam keadaan basah, sehingga dari cat yang disapukan dapat menyatu dengan tekstur permukaan dinding. Lukisan yang ini juga dikenal dengan nama Mural. 6. Teknik Kolase Kolase merupakan teknik komposisi artistik yang dibuat menggunakan berbagai bahan, seperti kertas, logam, kayu, kain, kaca, juga dari bahan yang lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang penerapannya menggunakan berbagai macam panduan bahan. 7. Teknik Mozaik Seringkali kita menemukan teknik Mozaik ini di dinding, juga lantai hingga langit-langit kamar / rumah. Ide yang biasa muncul adalah mulai dari yang abstrak hingga realis. Proses pengerjaannya biasanya dengan menempelkan benda-benda seperti batu, pecahan kaca berwarna juga lain sebagainya. Karya yang seperti ini banyak ditemukan di negara India, Tiongkok maupun Mesir. 8. Teknik Campuran Teknik yang terakhir ini adalah perpaduan antara teknik dengan menggunakan kuas kering dan basah, seperti yang sudah dijelaskan tadi di atas. Dengan menggunakan teknik ini, maka kita akan bisa menutupi hasil lukisan yang terlalu kering dengan cat basah, begitu pula sebaliknya. Demikianlah, beberapa ulasan singkat dari kami kali ini mengenai teknik melukis beserta penjelasan dan gambar. Semoga ulasan tadi di atas bisa memberi manfaat bagi Anda yang hendak memulai dan bercita-cita menjadi seorang maestro seni lukis. Sekian dari kami, terimakasih.
Bermain menggambar, melukis, dan psikodrama dapat disebut contoh alat ukur proyektif yang ekpresif. Objective Assessment Pendekatan obyektif asesmen kepribadian merupakan usaha yang secara ilmiah berusaha menggambarkan karakteristika atau sifat – sifat individu atau kelompok sebagai alat untuk memprediksi perilaku.

– Melukis kurang lebih hampir sama dengan menggambar. Dalam melakukannya juga harus ada beberapa teknik yang harus diperhatikan. Teknik melukis tersebut dibagi menjadi berbagai jenis. Pastinya dengan teknik-teknik tersebut kamu akan dipermudah dan dibantu dalam membuat lukisan. Walaupun tidak menutup kemungkinan tanpa teknik tersebut juga kalian bisa membuatnya. Nah, berikut ini merupakan artikel yang akan membahas mengenai teknik melukis yang wajib untuk kalian ketahui. Pengertian Teknik Melukis Melukis merupakan sebuah aktivitas membuat sebuah gambar menggunakan media seperti pensil atau kuas pada sebuah media seperti kuas dan canvas. Teknik melukis merupakan sebuah cara yang bisa diambil untuk memperoleh gambar yang bagus dan indah atau bahkan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Teknik Dasar Melukis Jika kamu kesulitan dengan beberapa teknik di atas, kamu bisa memahami terlebih dahulu teknik dasar dalam melukis. Teknik-teknik berikut ini merupakan langkah awal untuk menjadi seorang seniman profesional. Berikut ini merupakan teknik dasar dalam melukis yang perlu kamu ketahui. 1. Blocking-In Blocking-in merupakan teknik dasar yang digunakan dalam berbagai jenis genre seni lukis. Teknik ini dilakukan dengan memulai Langkah sederhana seperti penyelesaian sketsa, pembuatan garis bantu dan seterusnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan kuas untuk cat tipis, yang dijadikan panduan dalam penyelesaian lebih detail. Intinya, teknik melukis yang satu ini membuat karya dengan perlahan dan harus penuh sabar, serta sangat cocok bagi pemula. 2. Drawing To Painting Sesuai dengan namanya yaitu menggambar terlebih dahulu baru menjalankan proses pengecatan. Dalam penerapan teknik ini, seniman akan menggambar sketsa objek menggunakan pensil pada permukaan kanvas terlebih dahulu. Namun harus diperhatikan bahwa, jenis pensil dan markanya harus sesuai dengan tujuan akhir. Karena ada jenis cat yang tidak bisa menutupi dari bekas sketsa hasil pensil secara sempurna. 3. Underpainting Underpainting merupakan salah satu jenis teknik melukis yang dimulai dengan warna monokrom, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknik Glazing. Pada tahap finishing, diakhiri dengan teknik Scumbling di bagian highlight. Teknik ini biasa dilakukan dengan cat minyak, tapi ada juga sebagian seniman yang memanfaatkan cat akrilik. 4. Alla Prima Teknik terakhir ini bernama Alla Prima atau yang dikenal juga dengan nama wet on wet, yakni menggunakan cat minyak terus-menerus selama keadaan cat masih basah. Dalam implementasinya, teknik ini sering menggunakan blending dan scumbling. Teknik Teknik Melukis Yang Harus Diketahui Secara umum, teknik melukis dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini beberapa jenis teknik dalam melukis. 1. Lining Teknik melukis yang pertama yaitu Lining, teknik proses yang membuat garis panjang vertikal atau horizontal pada media yang dipakai melalui cat dan dengan bantuan kuas Linear atau Round. Pembuatan garis memanjang lurus ini menjadi bagian awal dari teknik ini, yaitu pembuatan sketsa. Walaupun terdengar sepele, Teknik Lining ini cukup sulit dilakukan bahkan oleh seorang seniman senior sekalipun. 2. Filling Teknik Filling secara istilah yaitu ā€œMengukir/Mengisiā€ cat pada bidang dengan bantuan kuas. Jika pada menggambar kita melakukan suatu istilah Arsiran’, namun berbeda dalam melukis. Dalam langkah ini, seniman harus mengisi objek lukisan dengan cat yang disapukan dengan kuas. Hasil teknik ini ditentukan pada jenis kuas yang dipakai, antara kuas basah atau kuas kering. Selain itu, teknik penyapuan kuas juga perlu diperhatikan, karena besar kecilnya tekanan yang diterima kertas atau canvas, dan ketebalan cat juga sangat berpengaruh. Sapukan kuas dengan menyikat perlahan, bukan digosok seperti pada penggunaan pensil atau pulpen. Dalam menggunakan kuas basah atau kering, kamu bisa lihat melalui panduan sebagai berikut a. Kuas Basah Kuas basah biasanya menggunakan campuran cat dan pengencer seperti minyak tanah, tiner atau solar sesuai kadarnya. Cat seperti ini akan lebih cepat menutupi bagian objek lukisan pada permukaan canvas. Banyaknya cat yang diserap oleh kuas juga perlu diperhatikan. b. Kuas Kering Penggunaan kuas kering merupakan penggunaan cat yang tidak menggunakan pengencer, yaitu hanya cat murni. Kuas kering biasanya dipakai pada tahap akhir atau finishing yang berguna untuk menutupi bagian yang buram dari hasil kuas basah, karena biasanya sudah mengering dan akan buram. 3. Cross-Hatching Teknik Melukis selanjutnya yaitu teknik Cross-Hatching, yang merupakan teknik dengan penggunaan kuas yang melakukan gerakan menyilang atau mirip dengan karakter ā€œ&ā€. Intinya, teknik ini akan mengutamakan simbol, bukan bentuk. Tujuannya agar bisa membentuk impresi subjek cepat pada lukisan. Walaupun terlihat sepele, namun teknik ini bisa menciptakan sebuah hasil lukisan yang lebih realistis. Salah satu contohnya yaitu Basuki Abdullah, seorang seniman besar asal Indonesia yang menggunakan teknik ini untuk menggambar awan, sehingga gambarnya tampak lebih asli. Teknik ini memanfaatkan kuas basah dengan kemampuan seniman yang mumpuni. 4. Blending Blending merupakan teknik melukis yang menggabungkan beberapa warna sekaligus ke atas permukaan kanvas, yang bertujuan untuk memperoleh efek gradasi dan biasanya digunakan untuk keperluan highlight dan shading. Gradasi warna merupakan perubahan atau pengembangan warna yang ada, ketika dua warna dikolaborasikan pada suatu bidang tertentu. Teknik ini bisa dilakukan dengan kuas basah maupun kering. 5. Smudging Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maka Smudging merupakan Noda’. Nah, sesuai dengan namanya, Teknik Smudging ini merupakan penghapusan tepian cat pada lukisan dengan menggunakan jari tangan, pada saat cat masih basah. Singkatnya, teknik ini disebut juga perapian setelah mengecat. Di sisi lain, Smudging juga menjadi metode untuk mendapatkan gradasi warna, dengan satu warna di atas warna lain yang sudah mengering. Tujuan lain dari teknik smudging yaitu menciptakan efek fading pada cat tersebut. 6. Masking Teknik masking biasa disebut juga teknik Stensil. Masking merupakan salah satu teknik melukis yang dipakai dengan cara menempelkan Masking Tape atau Selotip ke permukaan media lukis, supaya cat yang disapukan hanya menutupi bagian-bagian yang ada di dalam Stensil saja dan tidak menyentuh bagian lain. Teknik ini sangat cocok diterapkan, karena sangat kecil kemungkinan cat akan meluber ke area lain, jadi kamu tidak perlu lagi merapikan bagian tepi lukisan dengan jari tangan. Biasanya, kuas yang dipakai pada teknik ini yaitu kuas mop atau kuas stensil yang mirip seperti kuas blush-on. Kuas tersebut nantinya akan digunakan untuk menekan cat ke bagian tepi selotip, jadi cat menjadi rata. Namun, tetap harus dilakukan dengan hati-hati. 7. Tepian Hard & Soft Edge Biasanya, bagian objek yang gelap dan berbayang harus dengan tepian yang halus. Di sisi lain, pada bagian highlight harus dengan tepian yang tajam. Bagian yang terfokus harus menggunakan tepian yang tajam, dan bagian blurnya dibuat halus. Kombinasi tepian yang tajam dan halus akan menciptakan sebuah karya lukis yang semakin dinamis dan realistis. 8. Glazing Glazing merupakan salah satu teknik dalam melukis dengan mewarnai lukisan sebelumnya menggunakan cat yang lebih tipis dan terlihat transparan, tujuannya agar dapat menyatukan semua warna dasar yang sudah dilapisi. Teknik ini biasanya digunakan untuk kerangka teknik lukis underpainting. Di sisi lain, teknik Glazing juga dapat diimplementasikan terhadap lukisan yang kontrasnya tinggi. Namun harus diperhatikan, bahwa Glazing ini akan meminimalisir tone terang pada bagian highlight, jadi pada bagian itu diperlukan cat tambahan. 9. Scumbling Scumbling merupakan teknik penggunaan kuas yang berfungsi sebagai penutup tekstur kanvas yang menonjol. Caranya dengan memberikan sedikit cat pada kuas kering, lalu diusapkan pada bagian yang dituju. Pengolesannya juga harus dilakukan secara melayang, sehingga tidak semua bagian tekstur yang kena. 10. Impasto Teknik Melukis selanjutnya yaitu teknik Impasto, teknik lukis yang satu ini menggunakan cat pekat agar menghasilkan 3 dimensi atau marka kuas yang kontras. Pada awal kemunculannya, teknik ini biasanya dilakukan setelah tahap Underpainting sudah selesai. 11. Sgraffito Teknik Sgraffito merupakan sebuah teknik dalam melukis yang implementasinya menutupi permukaan lukisan yang terang menggunakan cat gelap, lalu dikorek lagi menggunakan bagian pangkal kuas atau bisa juga dengan pisau lukis. Tujuannya agar bisa menghadirkan kembali bagian terang yang sudah tertutupi tadi. Umumnya, teknik ini digunakan ketika pen-detail highlight rambut yang sulit dijangkau jenis kuas apapun. 12. Dabbing Dabbing merupakan salah satu teknik melukis yang menggunakan marka kuas dengan memberikan cat sedikit demi sedikit pada lukisan yang sedang dibuat lewat susunan marka. Misalnya, marka 1 berwarna merah dan marka 2 berwarna kuning. Apabila dibuat dalam jumlah yang banyak, maka warna yang dihasilkan akan seperti warna orange. 13. Washing Teknik washing biasanya dipakai saat melukis pada media kertas, implementasinya menggunakan cat air yang kandungan pengencernya lebih banyak dibandingkan cat itu sendiri, sehingga kesannya tampak lebih transparan. Teknik Washing ini kurang cocok diaplikasikan pada saat melukis dengan media Akrilik, karena daya rekatnya akan berkurang. Selain itu, teknik ini akan menyisakan warna lebih pekat pada bagian tepian pada Watercolor. 14. Splatter Teknik Melukis Splatter adalah teknik yang dilakukan dengan mencipratkan cat pada permukaan lukisan yang dibuat dengan canvas. Biasanya, teknik ini digunakan untuk lukisan abstrak. Agar penggunaannya lebih maksimal, biasanya seniman akan memilih sikat gigi bekas untuk dijadikan sebagai alat untuk menggunakannya. 15. Dripping Dripping merupakan teknik dalam melukis yang dilakukan dengan cara meneteskan cat langsung pada media lukis. Hasil yang diciptakan biasanya tergantung dengan ketinggian tempat penetesan. Pada canvas, bisa langsung diteteskan agar menciptakan efek seperti air mata. Hal yang sangat berpengaruh pada hasil dari teknik Dripping ini yaitu tingkat kekentalan cat. Untuk itu, sebelum menggunakan teknik ini, sebaiknya pahami terlebih dahulu komponen-komponen yang ada pada cat. Teknik Seni Lukis Secara Garis Besar Setiap seniman wajib rasanya untuk memahami setiap teknik melukis yang ada. Ini bertujuan agar teknik yang dipakai tidak salah dan juga hasil yang dilukis juga memuaskan. Secara garis besar, teknik dalam melukis juga dibagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini merupakan jenis teknik melukis secara garis besar. 1. Aquarel Teknik ini dilakukan menggunakan cat air dan kuas, lalu disapukan secara perlahan sampai tampak transparan. Teknik ini bisa dikombinasikan dengan berbagai warna sesuai dengan keinginan seniman. 2. Plakat Teknik plakat dilakukan dengan cara mengoleskan secara tebal, sehingga warna yang dihasilkan padat dan tebal. Teknik plakat biasanya menggunakan cat poster, cat akrilik atau juga cat minyak. Teknik ini umum dilakukan oleh seorang seniman yang profesional. 3. Spray Secara umum, teknik spray menggunakan cat yang berbahan cair yang dibantu dengan alat bernama Sprayer. Para seniman biasa menerapkan teknik ini untuk menghasilkan sebuah karya reklame visual. 4. Pointilis Sesuai namanya, teknik ini dibuat dengan cara membuat titik-titik pada media lukis dengan kuas. Harus dengan kesabaran tinggi agar dapat menyelesaikan sebuah karya lukisan. 5. Tempera Teknik ini biasa digunakan pada dinding atau tembok saat dinding dan tembok masih basah, sehingga cat yang disapukan dapat menyatu dengan permukaan dinding. Lukisan ini biasa dikenal juga dengan nama lukisan Mural. 6. Kolase Teknik kolase merupakan komposisi artistik yang dibuat dengan berbagai macam bahan seperti kain, kertas, logam, kaca, kayu, dan lain sebagainya yang ditempelkan dengan permukaan gambar. Kolase merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang memanfaatkan berbagai macam paduan bahan. 7. Mozaik Teknik Mozaik biasa kita lihat hasilnya di sebuah dinding, lantai atau langit-langit kamar bahkan rumah. Ide yang sering muncul mulai dari mozaik abstrak sampai realistis. Cara mengerjakannya dengan menempelkan benda-benda seperti pecahan kaca, batu, dan lain sebagainya. Karya-karya seperti ini sering kita temui di India, Mesir sampai Tiongkok. 8. Campuran Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuas basah dan kering, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Teknik ini akan membantu kita untuk menutupi gambar yang terlalu kering menggunakan cat basah, ataupun pula sebaliknya. Melukis merupakan aktivitas yang sangat digemari oleh anak-anak, namun bagi mereka melukis menggunakan teknik yang rumit akan menyulitkannya. Maka dari itu, ada beberapa teknik dasar yang bisa dilakukan dan dijelaskan kepada anak-anak, karena pengaplikasiannya tidak terlalu sulit. Demikian penjelasan mengenai teknik melukis diatas, kalau kamu mempunyai saran dan masukan lain tambahkan di kolom komentar ya.

TeknikMelukis Dengan Berbagai Aplikasi Grafis di Tokopedia āˆ™ Promo Pengguna Baru āˆ™ Cicilan 0% āˆ™ Kurir Instan.

MenurutIbn Sina masalah estetis seniman dalam berkarya ialah bagaimana mentransformasikan iltizat (pengalaman estetis) ke dalam obyek visual, dengan dikemas dengan cara stilisasi (tahsin) dan deformasi (taqbih). Hasilnya disebut mutabaqah yaitu keseimbangan antara ide atau rasa dengan ungkapan formal karya seni. 3WVuF. 312 148 402 193 278 59 24 156 412

teknik melukis dengan berbagai material disebut dengan